Sunday

10 Jenis Makanan yang Dilarang untuk Dikonsumsi di Berbagai Penjuru Dunia

One web id — Sebagaimana yang kita tau bahwa setiap negara memiliki makanan khasnya masing-masing. Akan tetapi di setiap negara juga memiliki aturan tersendiri tentang bahan makanan apa saja yang boleh dan tidak untuk dimakan. Berikut ini ada 10 jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi di negara-negara tertentu.

1. Ikan Puffer di Jepang
Ikan Puffer di Jepang

Ikan Buntal (Puffer Jepang) adalah salah satu hidangan tradisional Jepang paling terkenal. Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun di Jepang, Cina dan Korea, daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya. Ketenaran ikan ini berasal dari racun tetrodotocin yang ditemukan dalam hati, indung telur, dan kulit ikan tersebut. Penjualan dan konsumsi ikan Puffer Jepang, atau Fugu dilarang di Uni Eropa dan penangkapan serta penjualan ikan puffer dilarang di Vietnam antara tahun 2002 sampai 2010 setelah serangkaian kejadian keracunan yang fatal. Hanya restoran dengan izin khusus yang dapat menyajikan ikan ini, dan koki harus memiliki memiliki pengalaman 2-3 tahun.

2. Saus tomat di Perancis
Saus tomat di Perancis

Di Perancis mungkin saus tomat adalah bahan makanan yang cukup sulit didapatkan karena produk ini termasuk dilarang. Sebenarnya, larangan itu hanya diberlakukan di sekolah-sekolah, dan anak-anak masih diperbolehkan mengonsumsi saus tomat tersebut sekali dalam sepekan, tapi hanya dengan kentang goreng. Larangan itu diterapkan untuk menjaga kelestarian makanan tradisional Prancis. ”Kami harus memastikan bahwa anak-anak terbiasa dengan resep masakan Prancis sehingga mereka bisa menurunkan resep masakan itu kepada generasi selanjutnya”, ungkap Christoper Hebert, pemilik National Association of Directors of Collective Restaurants.

3. Haggis di Amerika Serikat
Haggis di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, haggis dilarang akibat undang-undang yang melarang penggunaan paru-paru domba dalam produk makanan. Larangan itu menjadi sebuah sumber perselisihan di antara Departemen Urusan Pedesaan Skotlandia dan Departemen Pertanian selama lebih dari 22 tahun. Meskipun kabar yang beredar pada Januari 2010 bahwa larangan itu akan dicabut, Haggis tetap ilegal di Amerika Serikat, meskipun warga Amerika dapat memuaskan keinginan mereka dengan mengganti dengan makanan yang dikenal dengan nama American Haggis, yang tidak mengandung bahan utama aslinya, paru-paru domba. Namun, nilai positifnya, American Haggis disajikan dengan kentang goreng dobel.

4. Ikan Merah Panggang di Amerika Serika
Ikan Merah Panggang di Amerika Serika

Setelah Paul Prudhomme, koki terkenal dari New Orleans, muncul dengan sebuah resep ikan merah panggang pada tahun 1980-an, Departemen Perdagangan Amerika Serikat harus mengambil langkah untuk melindungi jenis ikan tersebut yang tersisa termasuk menutup tempat penjualan ikan dan memberlakukan undang-undang sementara yang melarang menangkap atau memelihara jenis ikan tersebut. Sekarang ini, masih ada peraturan ketat di Amerika Serikat tentang larangan penangkapan ikan tersebut, tapi resep Prudhomme tetap menjadi salah satu hidangan paling terkenal di Louisiana.

5. Tumbuhan Stevia di India
Tumbuhan Stevia di India

Stevia adalah sejenis tumbuhan yang masih berhubungan dengan keluarga bunga matahari dan diambil daunnya, yang bisa digunakan sebagai pemanis. Namun, pada 1985 sebuah penelitian menyebutkan bahwa stevia berdampak buruk terhadap masalah kesuburan (dan masalah kesehatan yang lain), akhirnya membuat stevia dilarang untuk dikonsumsi. Pada 2005, Badan Standar Keamanan Makanan India memberlakukan larangan terhadap tumbuhan itu, sementara di Inggris, stevia dilarang sampai November 2011, ketika Komisi Eropa menetapkan tumbuhan itu bisa digunakan sebatas sebagai pemanis.

6. Casu Marzu di Uni Eropa
Casu Marzu di Uni Eropa

Anda mungkin mungkin ingin menghindari makanan ini. Keju belatung atau Casu Marzu, yang berarti keju yang sudah membusuk dalam bahasa Sardinia, adalah sebuah keju berair putih yang dibuat dengan menyuntikkan keju Pecarino Sardo dengan larva pemakan keju yang kemudian menetas menjadi cacing, yang panjangnya setengah inci. Tradisi mengajarkan bahwa keju harus dimakan dengan cacing yang masih berada di dalamnya. Namun, larangan diberlakukan oleh Uni Eropa karena larva tersebut, Piophila Casei, tahan terhadap asam lambung dan dapat menyebabkan luka lambung.

7. Susu mentah di Amerika
Susu mentah di Amerika

Susu dilarang di sebagian tempat, termasuk 22 negara bagian Amerika dan seluruh wilayah Kanada. Namun, larangan hanya diterapkan pada susu yang tidak dipasteurisasi, yang ditujukan untuk melindungi para konsumen dari bakteri yang ditemukan di susu mentah. Namun para kritikus justru berpendapat bahwa susu mentah mengandung enzim-enzim menguntungkan yang dirusak oleh proses pasteurisasi. Mereka juga meminta standar yang lebih tinggi yang berhubungan dengan sanitasi peternakan dan berarti bahwa sudah saatnya undang-undang ini dicabut.

8. Daging kuda di Eropa
Daging kuda di Eropa

Konsumsi daging kuda pertama dilarang pada tahun 732 ketika kemudian larangan dari gereja diterapkan di seluruh Eropa, yang diikuti oleh Islandia yang melarang pada tahun 1000. Dalam beberapa tahun terakhir, penyembelihan daging kuda dilarang di Amerika Serikat selama lima tahun, namun Obama mencabut larangan ini pada 2011 silam.

9. Burung Ortolan di Perancis
Burung Ortolan di Perancis

Burung ortolan adalah burung yang panjangnya enam inci dan beratnya sekitar 2 ons. Warnanya hijau zaitun dan kuning, dengan sentuhan merah di sana sini, sangat indah. Di Perancis, perburuan dan penjualan jenis burung kecil asal Perancis ini dianggap ilegal. Pemilik restoran akan mendapatkan denda jika menyajikan menu ini, meskipun burung ini masih sering dijual secara ilegal ke restoran dengan harga sekitar Rp 1,7 juta per ekor.

10. Sirip Hiu di Amerika, Eropa dan Afrika Selatan
Sirip Hiu di Amerika, Eropa dan Afrika Selatan

Secara umum sirip hiu (atau terkadang bagian tubuh lainnya) didapatkan dengan memotong sirip mereka hidup-hidup atau biasa disebut dengan Shark Finning, lalu hiu tanpa sirip tersebut dibuang ke laut dalam keadaan masih hidup untuk kemudian mati secara perlahan. California baru-baru ini mengesahkan sebuah UU yang melarang kepemilikan, penjualan, atau perdagangan sirip hiu. Sementara itu, Uni Eropa, Kanada, Brasil, dan Afrika Selatan juga memiliki undang-undang tentang sirip hiu.



No comments:

Mobile version